Friday, June 16, 2017

Sata andagi || サーターアンダーギー

Sata~andagi

     Sata andagi (サーターアンダーギー saataa andaagii) adalah kue berbentuk bola-bola merekah khas Okinawa. Kue ini dibuat dari adonan telur ayam, terigu, gula, dan bakpuder yang dimatangkan dengan cara digoreng dalam minyak goreng. Dalam bahasa Okinawa dialek Shuri, saataa berarti gula, andaagii berasal dari kata anda (minyak) dan agii (digoreng). D iKepulauan Miyako, kue ini disebut sata panbin. Dalam bahasa Miyako, sata juga berarti gula, dan panbin berarti kue goreng. Di Hawaii, kue ini dikenal dengan nama andagi.

     Cara menggoreng sata andagi Penggunaan gula yang cukup banyak membuat kue ini tidak terlalu mengembang. Kue ini digoreng dengan minyak suhu sedang (140℃–150℃) hingga matang di bagian dalam. Bagian dalam kue masih lunak seperti donat, tapi renyah dan kering di bagian luar.

     Kue ini adalah kue rumahan yang sering dibuat sendiri oleh orang Okinawa. Kue ini dibuat sekaligus dalam jumlah banyak karena tahan lama disimpan hingga beberapa hari pada suhu ruang. Toko tempura di pasar, toko suvenir, dan toko kue di Okinawa menjual sata andagi dalam berbagai rasa, misalnya: sata andagi yang menggunakan gula pasir, gula merah tebu,kunyit, waluh, dan uwi.




Bahan :
  • 100 g tepung terigu
  • 1 sendok teh pengembang adonan (baking powder)
  • 1 butir telur 
  • 50 gram gula cokelat gelap *jika tak tersedia, ganti dengan gula putih dengan takaran yang sama
  • sejumput garam
  • 1 sendok teh minyak sayur
  • minyak sayur untuk menggoreng

Cara membuat :
  1. Masukkan tepung ke dalam cawan lalu aduk bersama dengan 1 sendok teh pengembang adonan. Gunakan saringan logam untuk menyaring tepungnya. Gunakan sendok atau alat lainnya untuk meratakan gumpalan-gumpalan.
  2. Masukkan telur ke cawan yang lain dan buang selaput putihnya, lalu kocok merata. Jika gula cokelat gelapnya masih dalam bentuk gumpalan, gunakan pisau untuk memecahnya dari pinggir agar menghasilkan tepung yang halus. Masukkan gula ke dalam kocokan telur. Gunakan sendok karet untuk menghaluskan gumpalan yang masih ada. Tambahkan sejumput garam lalu kemudian 1 sendok makan minyak sayur. Aduk merata.
  3. Masukkan tepungnya. Aduk merata menggunakan sendok karet dengan gerakan memotong, hingga adonannya tidak lagi berupa tepung namun sudah menjadi adonan padat. Taburi tangan Anda dengan tepung lalu bentuk adonan menjadi bola-bola. Jika adonannya terlalu lengket, tambahkan sekitar 1 sendok makan tepung untuk membuatnya pas.
  4. Masukkan minyak sayur ke dalam penggorengan hingga dalamnya setinggi 3 cm. Panaskan ke suhu 140ºC. Periksa panasnya dengan memasukkan secuil adonan sebesar 5 mm ke dalam minyak. Jika adonannya perlahan mengambang ke permukaan, artinya suhu minyaknya sudah pas. Taburi tangan Anda dengan tepung lalu bentuk adonan menjadi bentuk bola berdiameter sekitar 3 cm, lalu masukkan tiap bola ke dalam minyak panas. Penggorengan berdiameter sekitar 18 cm dapat memuat 8 roti. Gunakan sumpit atau jepitan untuk membalik bola-bola adonan di dalam minyak dan mencegahnya tenggelam dan lengket ke dasar penggorengan.
  5. Jagalah minyaknya pada suhu yang tetap untuk menggoreng roti selama 7 hingga 8 menit. Tepat sebelum mengangkat roti dari penggorengan, naikkan temperatur minyak ke sekitar 160 ºC. Ini akan membuat minyaknya lebih mudah mengalir keluar dari roti.